Bob Marley selama ini diketahui telah meninggal pada tahun 1981 silam. Namun saat mayat seorang tunawisma di pusat kota Kingston Jamaika ditemukan sepekan lalu, identifikasi DNA nya menunjukkan bahwa ia adalah sang legenda musik reggae, Bob Marley.
Mayat tunawisma itu dalam kondisi yang menyedihkan, ada di dalam kardus di belakang restoran cepat saji. Tak ada kartu identitas ya ia bawa, hanya sebuah gitar lusuh serta kaleng yang berisi sedikit ganja dan foto tua Gedung Parlemen London.
Untungnya petugas yang membawa mayat tunawisma itu berusaha mencari identitas dengan cara menyelidiki DNA nya di Jamaica’s National DNA Database. Sekilas sosok pria berambut gimbal itu memang tak jauh beda dari Bob Marley.
Ketika hasilnya menunjukkan bahwa ia benar-benar sang legenda yang telah diberitakan meninggal tahun 1981, mereka hampir tak percaya.
“Saya pikir itu lelucon,” Kepala Forensik, Jacob Chambers, berkata kepada 8 News.
Saat petugas lain menunjukkan hasil pemeriksaan DNA itu, terjadi kehebohan di sana. Tak ada yang percaya bahwa tunawisma yang sehari-hari mengamen di pinggir jalan tersebut adalah Bob Marley.
“Aku menatap hasil tes DNA itu dengan mata lebar,” kata Chamber lagi.
Sang superstar reggae itu pada 1981 tiba-tiba terjatuh saat sedang berjalan kembali ke Jamaika dari pesawat Jerman. Ia menyatakan menderita kanker, dan pada akhirnya dikabarkan meninggal dunia.
Bob Marley ternyata tak benar-benar meninggal. Ia meminta bantuan beberapa orang di pemerintahan Jamaika untuk memalsukan kematiannya di tahun 1981 tersebut. Menurut narasumber yang akhirnya muncul usai kematian sebenarnya Bob Marley di pekan lalu, sang bintang lelah dengan popularitas.
Pihak pemerintah Jamaika yang membantunya mendapat imbalan besar hasil royalty album Bob Marley yang laku keras di pasaran, Exodus.
Setelah itu Bob pun menghilang, dan semua orang percaya ia telah meninggal.
Sampai akhirnya jasad tunawisma tua berusia sekitar 60-an akhir atau 70-an tahun ditemukan dan rahasia besar itu pun terbongkar.
Pihak pemerintah yang menutupi masalah Bob marley itu mendatangi kantor forensik dengan diam-diam usai berita tersebar. Mereka mengambil jasad pria tua tersebut dan membawanya pergi bersama dokumen DNA dan kematiannya.
Chamber dan seluruh petugas diminta untuk diam dan tak membocorkannya ke media. Namun Chamber tak bisa diam terus menutupi kenyataan miris tersebut.
“Saya memutuskan saya tidak bisa tinggal diam tentang hal ini, meskipun tidak memiliki bukti karena pemerintah mengambil semua itu ke sebuah lokasi rahasia di suatu tempat,” ungkapnya.
1. Melakukan cross check terhadap berita provokatif
Banyak sekali berita yang tersebar di internet bernada provokatif. Berita seperti itu tentu untuk tidak langsung dipercaya, perlu dilakukan cross check. Kita bisa melakukan cross check menggunakan mesin pencari seperti Google, Bing dan lainnya untuk memastikan apakah berita yang Anda terima tersebut ditulis juga oleh situs berita lain, dan pastikan situs yang menuliskannya kredibel dan dikenal luas.
2. Cek URL Situs
Sangat penting untuk melakukan pengecekan apakah berita yang dikirimkan tersebut berasal dari situs yang bermutu atau tidak. Cek apakah situs tersebut menggunakan URL yang benar. Sebagai contoh yang Jurnalweb.com nukil dari laman CNET, Selasa (22/11/2016), dimana “Sebuah artikel mengklaim Presiden Barack Obama melarang lagu kebangsaan pada acara-acara olahraga AS – Palsu. Jika Anda bertanya-tanya — berasal dari situs dengan akhiran “.com.de,” yang tidak masuk akal”.
3. Cek Foto
Langkah yang ketiga yang bisa dilakukan adalah dengan mengecek foto yang ada di dalam berita tersebut. Sering kali pembuat berita palsu juga melakukan editing foto untuk memprovokasi para pembaca.
Cara yang bisa Anda lakukan ialah dengan mendownload foto tersebut atau melakukan screenshot. Lalu buka Google Image pada browser Anda lalu seret (drag) foto tersebut ke kolom pencarian Google Image. Kemudian periksa hasilnya untuk mengetahui secara lebih jelas sumber dan caption asli dari foto tersebut.
4. Ketahui Siapa Penulis Beritanya
Penting untuk mengetahui siapa penulis berita tersebut, karena saat ini banyak sekali berita yang dibuat hanya agar menjadi viral di media sosial dan penulisnya kebanjiran uang karena websitenya yang dipasangi iklan tersebut dikunjungi oleh banyak orang.
Hal terakhir mungkin tidak kalah penting yaitu gunakan akal sehat Anda saat membaca berita, jangan terlalu mudah percaya, jangan mudah terpancing, dan jangan ragu untuk mengecek keaslian dan kebenaran sebuah berita yang Anda terima melalui dunia maya.
SUMBER